da beberapa hal yang
perlu Anda ketahui perihal benturan kepala. Kepala memang merupakan
bagian tubuh yang sangat rawan karena di dalam tulang tengkorak kepala
tersimpan aset kehidupan yang sangat penting yaitu otak dan sistem saraf
pusat lainnya. Benturan pada kepala dari cukup ringan hingga lebih
berat potensial menimbulkan berbagai gangguan kesehatan.
Cedera
kepala adalah penyebab kematian utama dari kecelakaan lalu lintas,
khususnya kecelakaan pengendara motor yang tidak memakai helm. Pada
kecelakaan lalu lintas atau trauma fisik lainnya, benturan yang relatif
keras pada kepala dapat menimbulkan berbagai gangguan seperti gegar otak
(commotion serebri), retak dan patah tulang tengkorak, perdarahan dalam
tengkorak dan tidak jarang berbuntut pada koma. Mungkin hal tersebut
sudah umum diketahui khalayak, termasuk juga efek benturan kepala yang
lebih ringan yang dapat menimbulkan benjol (hematoma).
Efek
benturan kepala yang masih kurang dipublikasikan adalah efek terhadap
gangguan mata. Benturan kepala atau wajah dalam kekuatan sedang-berat
sudah potensial menimbulkan gangguan pada mata. Satu hal yang sering
luput dibicarakan adalah terjadinya katarak post trauma benturan. Selama
ini katarak dikenal sebagai penyakitnya orang berusia uzur dan
merupakan faktor usia. Namun ada satu jenis katarak yang dapat
berkembang setelah beberapa tahun kemudian pasca benturan pada
kepala-wajah yaitu katarak traumatika.
Setiap benturan kepala
akan mengguncang seluruh komponen kepala termasuk organ di dalamnya,
antara lain bola mata. Goncangan pada bola mata akan mengoyak selaput
lensa mata yang berfungsi sebagai pelindung dan pengatur metabolisme
lensa mata. Akibatnya dalam sejak saat benturan proses metabolisme di
bola mata mulai kacau dan mulai terjadi proses katarak.
Katarak
pasca benturan tersebut tidak dapat diprediksi kapan munculnya, tapi
jika seseorang yang berusia relatif muda datang dengan katarak, riwayat
benturan kepala memang seringkali dijumpai. Katarak merupakan penyebab
kebutaan nomor satu di Indonesia. Katarak oleh karena sebab apapun
relatif tidak dapat dicegah, tetapi kebutaan karena katarak dapat
diatasi dengan jalan operasi dengan berbagai tekniknya.
Katarak
juga dapat terjadi pada luka tajam pada yang menusuk bola mata, dan
proses ini dapat berlangsung lebih cepat daripada trauma benturan tumpul
pada kepala. Benturan pada kepala juga sangat riskan apabila menimpa
seseorang dengan rabun jauh (miopi) atau berkacamata lensa negatif berat
(> -6 dioptri). Pada mata orang dengan miopi berat, lapisan retina
(reseptor penglihatan di dalam bola mata) nya sangatlah tipis. Akibatnya
setiap benturan yang relatif sedang-sedang saja (misal mukanya
tertabrak cukup keras dengan bahu teman yang sedang berlari saat
berolahraga) akan mampu merobek perlekatan retina pada dinding bola
mata. Terlepasnya retina tersebut dikenal sebagai ablation retina dan
akan menimbulkan gejala kebutaan atau penurunan penglihatan tiba-tiba.
Hal ini tentunya merupakan kegawatdaruratan dalam bidang kesehatan mata,
sehingga apabila kondisi ini terjadi, ia harus segera dibawa ke rumah
sakit yang ada spesialis bedah matanya dalam waktu 48 jam agar kebutaan
permanen dapat dihindari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar