6. Ulrich
Dalam film fantasi DRAGONSLAYER (1981), Ulrich of Craggenmoor dalah satu-satunya penyihir yang tersisa di dunia. Hal tersebut nyatanya tak membuat Ulrich takut, ia malah menyombongkan kekuatannya di depan ksatria bernama Tyrian. Ia nyaris terbunuh.
Bukti kemalasan:
Ulrich dikisahkan mati di awal film untuk pada akhirnya dibangkitkan kembali. Jadi, pada dasarnya ia lebih memilih 'bersantai' di alam maut sembari menunggu dibangkitkan oleh para tokoh utama yang harus berjuang melawan naga dan makhluk jahat lainnya.
Sungguh pilihan yang menandakan ia malas ikut serta dalam petualangan berbahaya.
Dalam film fantasi DRAGONSLAYER (1981), Ulrich of Craggenmoor dalah satu-satunya penyihir yang tersisa di dunia. Hal tersebut nyatanya tak membuat Ulrich takut, ia malah menyombongkan kekuatannya di depan ksatria bernama Tyrian. Ia nyaris terbunuh.
Bukti kemalasan:
Ulrich dikisahkan mati di awal film untuk pada akhirnya dibangkitkan kembali. Jadi, pada dasarnya ia lebih memilih 'bersantai' di alam maut sembari menunggu dibangkitkan oleh para tokoh utama yang harus berjuang melawan naga dan makhluk jahat lainnya.
Sungguh pilihan yang menandakan ia malas ikut serta dalam petualangan berbahaya.
7. Gandalf
Gandalf adalah penyihir hebat yang dicintai oleh para Hobbit karena ia selalu bisa melindungi mereka dari bahaya. Terlebih, Gandalf bisa menciptakan kembang api yang disukai para Hobbit. Dalam film, ia tak hanya hafal geografi Middle Earth namun juga selalu punya sihir yang tepat di setiap kesempatan.
Bukti kemalasan:
Selain saat satu lawan satu menghadang Balrog, Gandalf harus diakui jarang menunjukkan sihir-shir hebatnya. Ambil contoh saat hendak memasuki gerbang Moria, mengapa tak ia ledakkan saha pintu batu yang menghadang mereka. Ia malah mengajak rekan-rekannya memikirkan password untuk membuka pintu.
Satu lagi kemalasannya, saat kita tahu bahwa ia sebenarnya hebat di film kedua dan ketiga, lantas mengapa ia babak belur melawan teman seangkatannya, Saruman. Hey gunakan kekuatanmu Gandalf.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar